rumahsakit

SRM Bands

Arief Muhammad – Vocals
Mark Ricardo Nayoan –  Guitars
Mickey Nayoan –  Keyboards
Shendy Adam – Bass
Fadli Wardhana – Drums

Spotify | Youtube | Instagram | Facebook| Twitter

rumahsakit is known as one of the pioneer of Jakarta's indie movement. Founded in 1994 in Jakarta Art Institute (IKJ), the band managed to get a record deal and released their debut selftitled album in 1998 featuring two classic anthems, "Hilang" and "Pop Kinetik", two singles that are still on the playlist of some radios. The 2nd album, "Nol Derajat" was released in 2000, in which the band experimented with different sounds and wrote darker lyrics. With singles such as "Terbalik", "Kuning", "Mati Suri" and "Anomali", the album received a cult status and are widely hunted as collector's item.

After a long period of performing almost every week without any new material, the band decided to split in 2004. In 2010, the band reunited for a birthday gig and thousands of people came to see them at Bulungan, Jakarta. This gig inspired their comeback and two years later they released a new album titled "1+2", in which they re-recorded 4 songs from each of their two previous albums and added 4 new tracks. The launching of this album, after they released their first single "Bernyanyi Menunggu" for a free download, was greatly anticipated. The launch gig sold out in minutes, with hundreds still queueing outside the venue. The second single "Sirna" proved to be a farewell song for Andri LMS. The founding member/vocalist quit in early 2014 for personal reason and the band soon found a new vocalist to replace him.

Arief Muhammad was discovered on SoundCloud and was invited to audition by the band. Not long after that they record their latest album "+imeless" with a new, fresher sound, exploiting Arief's wider and more versatile vocal range. The album, released on April 2015, reached a wider audience and was on the list of Best Album of 2015 by both CNN and Rolling Stone Indonesia. The first single "3:56" is catchy and upbeat with feel-good lyric, while the 2nd, "Duniawi" written by Arief, is a laid back ballad with soft acoustic guitars and melodious strings. The band recently released the music video of Duniawi, directed by Eugene Panji.

In 2019, they are celebrating their 25th Anniversary with Concert in Mbloc Space and released a Compilation on a Cassette and Vinyl Format. Before that, they always productive, released single by single 'Anywhere But Here', 'Delightful' , 'Apa yang tak Bisa (Acoustic Version), 'Panasea' and also 'Hilang' remake, in collaboration with Adinda Thomas.

 Jakarta, 15 September 2023 - rumahsakit, band pop yang terbentuk tahun 1994, akhirnya merilis album terbaru mereka yang berjudul "About Time." Judul album ke-5 ini memiliki arti ganda yang menggambarkan pentingnya momen ini dalam perjalanan musik mereka.

"About Time" adalah ungkapan kebahagiaan kami, karena akhirnya kami dapat merilis album yang telah kami janjikan sejak lama kepada pendengar kami, tutur Arief, sang Vokalis, sambil menjelaskan makna di balik judul album ini.

Album ini menjadi wadah bagi rumahsakit untuk merangkum pengalaman dan peristiwa yang telah mereka alami sepanjang rentang waktu panjang dalam kariernya. Dengan lirik-lirik mendalam, album ini menggambarkan kisah-kisah tentang kehidupan manusia, dengan segala kegembiraan, kepedihan, dan makna yang dapat diambil dari setiap momen.

"About Time" diproduksi dengan apik oleh Lafa Pratomo, yang telah lama menjadi kolaborator setia rumahsakit dalam perjalanan mereka. Album ini direkam dengan penuh dedikasi di Ruang Waktu Musik, menciptakan lagu-lagu unik yang selalu menjadi ciri khas band ini. Album ini di mastering oleh Dimas Pradipta dan Artwork Kovernya didesain oleh Paulus Hutabarat (@powl_)

Album "About Time" berisi sembilan lagu baru yang akan membawa pendengar dalam perjalanan musik yang mendalam dan penuh makna. Setiap lagu memiliki cerita dan emosi tersendiri yang akan menggugah hati dan pikiran pendengar.